JAKARTA, KOMPAS.TV - CEO PolMark Indonesia Eep Saefulloh Fatah menilai catatan sejarah Pilpres 2024 bukan hanya soal siapa yang menang atau kalah, melainkan tentang apa yang terjadi di balik itu. Ketika moral dan etika tidak ada, maka kemuliaan akan rontok.
"Jadi bukan sekadar menulis siapa pemenang dan siapa pecundang. Tetapi jangan-jangan pecundang sesungguhnya tersembunyi, yaitu mereka yang menggunakan cara-cara tidak mulia untuk menduduki suatu jabatan," ujar Eep.
Eep juga mengatakan film Dirty Vote bisa menjadi sumbangan catatan sejarah yang baik, agar menjadi pengingat bagi Pemilu yang akan datang. Sehingga nantinya tidak akan ada lagi presiden yang keterlibatannya di Pemilu seburuk sekarang.
Selengkapnya simak dialog Rosianna Silalahi dalam ROSI Spesial Pemilu bersama narasumber:
Eep Saefulloh Fatah CEO PolMark Indonesia
Rocky Gerung Pengamat Politik
M. Qodari - Direktur Eksekutif Indo Barometer
Siti Zuhro Peneliti Utama Politik BRIN
Alissa Wahid Tokoh Gerakan Nurani Bangsa
Saksikan dalam ROSI eps. Beda Selera Pemilih: Presiden VS Partai, Akankah Ada Oposisi? Selengkapnya di kanal youtube KompasTV.
Link: https://www.youtube.com/watch?v=Y0SU02pJlrE
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/talkshow/486136/eep-saefulloh-sebut-sejarah-pilpres-2024-bukan-soal-pemenang-atau-pecundang-tapi-rosi